Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Barack Hussein Obama ingin bisa memiliki peran penting di negara-negara berpenduduk muslim, termasuk Indonesia. Menurut Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton, keinginan tersebut merupakan komitmen “smart power” Presiden Obama bagi kebijakan luar negeri.

“Membangun kemitraan dengan Indonesia merupakan langkah penting bagi pemerintah Amerika Serikat,” kata Hillary dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda. Sebagai bagian dari diplomasi internasional “smart power”, mantan senator dan ibu negara ini menambahkan, Amerika Serikat tak ingin hanya berbicara, tapi juga mendengarkan apa kata dunia.

Demokrasi Islam dan negara-negara maju tak cukup hanya hidup berdampingan, tapi juga harus maju bersama. “Sudah pasti Indonesia sebagai negara muslim dan demokrasi terbesar di dunia akan memiliki peran penting di masa yang akan datang,” kata Hillary.

Amerika Serikat dan Indonesia, kata dia, akan meningkatkan kerja sama, antara lain di bidang perlindungan lingkungan, perubahan iklim, perdagangan, investasi, kesehatan, pendidikan, keamanan kawasan, dan kontra-terorisme.

Ia juga menyampaikan kenangannya tentang Indonesia saat berkunjung dengan suaminya, Presiden Bill Clinton, beberapa tahun yang lalu. Tak lupa ia memuji perubahan Indonesia dalam 10 tahun terakhir yang telah mampu membangun demokrasi dengan baik, institusi pemerintahan yang bagus, penghormatan terhadap hak asasi manusia, dan berperang melawan terorisme.

Indonesia merupakan negara muslim pertama yang dikunjungi Hillary setelah terpilih sebagai Menteri Luar Negeri. Dalam lawatannya ke Asia selama 16-22 Februari, selain Indonesia, ia juga mengunjungi Jepang, Korea Selatan, dan terakhir Cina.

Sumber : Tempo